![]() |
Alat pengisi baterai gadget (power bank). |
Baterai tersebut memiliki dua elektroda, yaitu anoda dan katoda. Anoda berbahan grafit yang berguna menyimpan lithium-ion. "Kami menggunakan banyak bola styrofoam ketika uji coba ini," kata peneliti pasca-doktoral, Vinodkumar Etacheri, seperti dikutip dari laman Science Daily.
Ide inovasi Etacheri datang dari Vilas Pol, profesor di kampusnya. Saran sederhana dari Pol lantas diramu oleh Etacheri menggunakan limbah styrofoam yang biasa digunakan dalam peti kemas. Setelah diteliti, ujar dia, ternyata anoda hasil inovasinya dapat mengisi daya lebih cepat dan berkapasitas lebih besar ketimbang anoda pada baterai biasa.
Etacheri dan timnya sempat kesulitan mengumpulkan bola styrofoam tersebut. Meski limbah styrofoam berlimpah, hanya 10 persen yang bisa didaur ulang. "Banyak bola yang tingkat kepadatannya rendah," ujar Vilas Pol. Styrofoam kacang itu dipanaskan dalam tungku dengan suhu 500-900 derajat Celsius.
"Jangan lupa masukkan garam sebagai logam transisi," tutur Pol. Bahan-bahan tersebut kemudian menjadi anoda. Etacheri mengklaim cara ini terbilang ramah lingkungan dan potensial untuk manufaktur dalam skala besar. Alasannya, hasil analisis membuktikan mikrostruktur dan morfologinya memungkinkan anoda lebih awet.
Partikel anoda baterai ini, kata dia, sepuluh kali lebih besar daripada anoda biasa. "Karena berbahan tipis dan berpori, akan ada kontak lebih baik antara anoda dan cairan elektrolit dalam baterai," ucap Etacheri. Temuan tersebut ditampilkan dalam pertemuan American Chemical Society National Meeting & Exposition ke-249 di Denver, Amerika Serikat.
Anoda bola-bola styrofoam ini menunjukkan kapasitas maksimal sebesar 420 mAh per gram. Angka tersebut lebih tinggi daripada anoda biasa, yang hanya 372 mAh per gram.
Tag :
Gadget
0 Komentar untuk "Baterai Irit dari Styrofoam, Bukan Hanya Baterai Biasa"